Mess Kampus

Hampir satu setengah tahun sudah kuliah di Politeknik Negeri Bali, tapi baru beberapa bulan tekahir sadar kalau bagian paling belakang kampus ada mess yang sudah tidak terpakai, kenapa itu tidak di renovasi untuk keperluan mahasiswa ataupun pegawai yang tidak memliki rumah di daerah Bukit Jimbaran atau sekitarnya.


Seperti itu lah penampakan mess yang ada di bagian belakang kampus sangat sayang ditelantarkan, alangkah baiknya jika di perbaiki dan jika ada mahasiswa ada yang berminat tinggal disana apalagi yang mendapakan beasiswa kurang mampu dan dari luar daerah badung itu akan lebih meringankan beban dari mahasiswa itu sendiri. Apa timbal balik ke kampus? Ya itu mungkin bisa dipertimbangkan dengan prestasi dari mahasiswa ataupun jika yang berminat bukan penerima beasiswa bisa dipungut sewa tapi lebih murah dari harga kos yang ada di sekitar kampus, mahasiswa akan diuntungkan selain murah juga kekampus lebih dekat. Disini juga diharapkan untuk mahasiswa berinteraksi dengan mahasiswa yang berbeda jurusan, sudah tentu 1 mess tidak dihuni oleh satu mahasiswa.

 photo by: bayukomed

Sampah



Sampah? Kenapa sampah lagi yang dibahas? yapp postingan sebelumnya adalah "sampah dalam ruangan" yang ini berbeda sampah di luar rungan. Jika anda melihat gambar diatas kesannya adalah halaman sangat bersih jauh dari kata sampah, bandingkan dengan gambar dibawah ini.


Bagaimana menurut anda? Sangat berbeda bukan? gambar yang paling atas adalah ketika anda memasuki Politeknik Negeri Bali tapi jangan berhenti disitu, sekali-kali berjalanlah keliling kampus dan melihat disekitar. Sangat disayangkan jika halaman depan bersih rapi dan lain lain tapi dibelakang kampus ada pemandangan yang berbanding terbalik 180derajat.

Memang itu adalah jadi tempat pemusatan ibu atau bapak yang menjadi petugas kebersihan membuang sampah, setelah sampah dibuang akan di bakar, sampah akan lenyap namun bekasnya? pasti tetap akan terlihat selain pemandangan yang kotor pembakaran sampah akan membuat lingkungan udara jadi tercemar "polusi". Sampah yang bertumpuk ini bisa ditemukan jika anda pergi ke Teknik Elektro melalui jalan ke Padmasana, tidak hanya disana sampah seperti ini bisa juga ditemukan di barat Teknik Sipil, lihat gambar dibawah ini.


Lihat?? Ya seperti itulah keadaan kampus kita. Penulis mengharapkan ada solusi agar sedikit terlihat rapi, apa yang harus dilakukan?? Mungkin kampus bisa bekerjasama dengan dinas terkait untuk menyediakan tong sampah besar yang berwarna hijau untuk menampung sampah. Jika sudah ditampung mau diapakan? Kita serahkan kepada petugas untuk mengolah sebagaimana mestinya. Semoga dengan adanya hal itu bisa membuat halaman Politeknik Negeri Bali lebih bersih secara menyeluruh tidak hanya dibagian depan.


photo by: bayukomed

Colokan Listrik





"Colokan" ya begitulah bahasa yang sudah familiar di kalangan mahasiswa khususnya, kenapa? Karena colokan merupakan salah satu hal penting itu merupakan sarana yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa pada umumnya.

Bukan hanya saat memulai kuliah saja dibutuhkan sebuah colokan diluar jam mata kuliah pun banyak yang perlu dengan yang satu ini, tugas banyak yang diterima mengharuskan mengerjakan diluar jam mata kuliah dan tidak lain jawaban dari tugas harus dicari melalui internet.

Wantilan, itulah tempat sebagian besar mahasiswa di sore hari untuk mencari wi-fi, namun mirisnya disana tidak ada sumber listrik. Al hasil mahasiswa harus membawa laptop yang sudah baterai full dari rumah dan yang laptop tidak tahan lama daya baterai nya harus beralih ke warung internet ataupun meminjam modem dan usaha lainya.

Penulis sendiri pernah merasakan hal itu dan suatu ketika iseng masuk ke lobby kampus dengan tujuan mencari toilet sembari melihat-lihat baru sadar kalau di lobby ada colokan, tujuan toilet pun terlupakan dan langsung nyolok disana dan melanjutkan tugas. Selanjutnya apa yang terjadi? Tidak sampai 30 menit satuan pengaman kampus lewat di lobby dan melarang untuk nyolok disitu, bahasa kasarnya "di usir". Penulis tak tahu apa yang salah, hal ini lebih miris ketika beberapa minggu setelah itu penulis melewati lobby dan ada orang asing " Bule " sedang asik internetan sambil nyolok laptopnya di sumber listrik, kenapa dia tidak dilarang? apa karena bule? Heran dengan orang-orang ini ketika dengan orang asing sangat hormat tetapi dengan mahasiswa yang seharusnya mendapatkan fasilitas dari kampus tidak dihargai.

Penulis berharap setidaknya kampus kita ini menyediakan sarana Colokan agar mahasiswa bisa lebih mudah mengerjakan tugas yang sangat banyak di berikan oleh dosen, bukan hanya itu setidaknya mahasiswa bisa mendapat hiburan guna melepas penat mengerjakan tugas dengan membuka jejaring sosial.

sumber gambar

Sampah Dalam Ruangan







Sampah, salah satu masalah yang masih terus di bahas untuk dibahas oleh banyak kalangan untuk membuat solusi terbaiknya. Di Politeknik Negeri Bali umumnya dan di jurusan penulis khususnya sangat minim tempat sampah, sehingga sedikit banyaknya mahasiswa malas membuang sampah karena jarak yang lumayan jauh, al hasil kolong meja pun menjadi tempat sampah yang terdekat, tidak hanya itu yang lebih parah adalah langsung buang disudut ruang atau langsung sehabis makan di lempar sampahnya. Harapan penulis adalah di sediakannya tempat sampah di masing-masing kelas.

Dengan menyediakan tempat sampah, diharapakan kesadaran dari mahasiswa untuk menjaga lingkungan tetap bagus dan bersih. Bersihnya suatu lingkungan membuat nyaman untuk dilalui ataupun untuk dilihat. Bukan hanya itu dengan bersihnya lingkungan maka akan meninggalkan kesan baik setiap tamu yang datang ke jurusan masing-masing, tamu-tamu dari luar daerah sangat banyak yang datang ke Politeknik Negeri Bali untuk study tour.

sumber gambar